Notification

×

Iklan

Iklan

Cerita Penumpang Berangkat Naik Kereta Cepat, Pulang Naik Kereta Ekonomi

Selasa, 10 Oktober 2023 | Oktober 10, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-10-10T02:50:38Z
Bandung, Ungkap Fakta 


 Video penumpang kereta cepat Jakarta-Bandung membagikan pengalamannya saat naik kereta bernama Whoosh itu viral di media sosial. Dalam video itu, pengunggah bercerita dirinya berhasil mendapat tiket gratis dan berkesempatan naik kereta cepat Jakarta-Bandung.

Namun, pulangnya, ia tak kebagian tiket sehingga akhirnya naik kereta ekonomi. "Bener-bener lu ye @Whoosh ngasi tiket pergi doang, baliknya gembel KAI," tulisnya melalui akun TikToknya, @liliskurniaaaaa, Sabtu (7/10/2023).

Hingga Senin (9/10/2023), unggahan video berdurasi 20 detik itu telah ditonton sebanyak 1 juta kali dan disukai 42.000 pengguna TikTok.

Kronologi kejadian

 Lilis (27), pengunggah video tersebut mengaku berkesempatan naik kereta cepat Whoosh dari Bandung ke Jakarta pada Kamis (5/10/2023). Kesempatan itu diperolehnya setelah berhasil memenangkan war tiket kereta cepat Jakarta-Bandung yang dibuka saat Whoosh Experience Program, 2 Oktober 2023. "Sebelumnya memang aku sudah tahu kalau (tiket) itu hanya berangkatnya saja. Tapi, ketika aku mau pesan untuk pulangnya, website-nya langsung down dan (tiket) udah habis aja," kata dia kepada Kompas.com, Senin.

Karena tidak kebagian tiket pulang, Lilis akhirnya pulang dari Jakarta ke Bandung menggunakan kereta Ekonomi Walahar tujuan Purwakarta. "Pulangnya naik kereta ekonomi harganya Rp 4.000, lanjut Commuter Line Garu. (Lalu) aku turun di Bandung, harganya Rp 8.000," jelas dia.

Pengalaman naik kereta cepat Jakarta-Bandung Dalam perjalanan itu, Lilis mengaku menemukan ketimpangan layanan dan fasilitas kereta cepat Jakarta-Bandung dan kereta ekonomi Walahar. "(Ada) perbedaan yang sangat signifikan. Benar-benar kayak kesenjangan sosial dari naik kereta cepat terus secepat itu, senyaman itu, fasilitasnya bagus, pelayanan ramah eh tiba-tiba pulangnya naik kereta ekonomi," tuturnya. "Kalau kereta ekonomi kursinya tegak 90 derajat duduknya udah kayak lagi ujian nasional bikin encok alias sakit pinggang," Oleh sebab itu, dalam videonya, Lilis menuliskan kalimat,“baliknya jadi gembel KAI” Namun, Lilis mengaku tidak bermaksud merendahkan siapa pun terkait kata “gembel” yang ia sebutkan dalam kontennya itu.

Di sisi lain, Lilis mengaku tidak kesulitan menemukan akses menuju ke Stasiun Bandung, tempatnya naik kereta cepat. Namun, kemudahan akses itu belum ditemukan saat menuju Stasiun Tegalluar, Bandung. Dia juga mengeluhkan kesiapan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) terkait program sosialisasi kereta cepat ke masyarakat. "Mungkin bisa lebih disiapkan lagi dari segi aplikasi webnya, dikasih tahu juga penumpangnya berapa. Terus bagaimana aksesnya," terangnya.

Dia juga menilai pengumuman pembukaan tiket gratis kereta cepat Jakarta-Bandung masih belum siap sepenuhnya. "Misalnya (tiket gratis kereta cepat dibuka) jam 12.00 malam itu enggak ada infonya. Tahu-tahu upload di Instagram 5 menit lalu website-nya down 'diserang' masyarakat," tandasnya.

Penjelasan KCIC 

Corporate Secretary PT KCIC Eva Chairunisa mengatakan, pihaknya memang tidak membuka tiket pergi-pulang (PP) pada Whoosh Experience Program tahap 1 dan 2. Adapun jadwal yang digunakan dalan Whoosh Experience Program adalah jadwal kereta cepat reguler yang akan dipakai ketika kereta cepat resmi dioperasikan dengan penambahan jadwal.

"Perjalanannya memang hanya sekali. Kalau dia mau dua kali, transaksi dua kali," kata dia kepada Kompas.com, Senin (9/10/2023). "Karena nantinya pun pada saat operasional juga begitu. Kalau kita beli tiket kereta itu kan kita pilih dulu, perjalanan yang mana, jadwal keberangkatan, dan lain-lain," lanjutnya. Eva menjelaskan, Whoosh Experience Program memang tidak disiapkan seperti saat uji coba ketika calon penumpang kereta cepat mendapat tiket pulang-pergi (PP). "Waktu diuji coba itu kan kita benar-benar kayak fun trip aja gitu," jelasnya.

Terkait website kereta cepat Jakarta-Bandung yang sempat eror, Eva memastikan pihaknya telah meningkatkan layanan tersebut. "Sebenarnya sudah ditingkatkan, cuman karena animonya sangat tinggi saja. Beberapa sampel penumpang yang berhasil menunjukkan bahwa tidak ada kendala website," tuturnya. Eva menduga, kendala akses website itu disebabkan karena sinyal pengguna dan tingginya akses dalam waktu yang bersamaan. "Intinya dicoba terus saja (akses website). Kita akan memaksimalkan dari sisi kami," tandasnya. Eva menambahkan, sejauh ini uji coba kereta cepat dan Whoosh Experience Program berjalan dengan lancar.


Sumber: Kompas.com

×
Berita Terbaru Update