Lembaga survei Poltracking Indonesia mengungkapkan, Partai Gerindra dan PDI-P memiliki elektabilitas yang terlampau jauh dari partai politik lainnya di wilayah Jawa Barat (Jabar). Sebab, semua partai peserta Pemilu 2014 selain Gerindra dan PDI-P hanya mengantongi elektabilitas di bawah 10 persen. "Di Jabar, Gerindra masih kuat dengan 21,2 persen, kemudian PDI-P di 17,6 persen, partai lain di bawah 10 persen," ujar Direktur Riset Poltracking Arya Budi dalam jumpa pers virtual, Selasa (10/10/2023). "Dan banyak di antara partai-partai ini yang ada di dalam margin juga. Ada Golkar 8,2 persen, Nasdem 7,4 persen, PKS 7,3 persen, PKB 6,7 persen, PAN 6,5 persen," katanya lagi.
Arya mengatakan, jika melihat temuan survei di Jabar ini, maka elektabilitas Gerindra dan PDI-P unggul secara telak. Untuk Gerindra, Arya menyebut bahwa ada efek Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang memang juga kuat di Jabar. "Berdasarkan elektabilitas, Partai Gerindra dan PDI-P jauh di atas partai lain di Jabar. Dan ini bisa jadi linier juga ada nama Prabowo juga di sana yang sangat kuat, dan ini angkanya bisa naik atau turun tergantung konstelasi capres (calon presiden) juga," ujar Arya.
Berikut elektabilitas partai politik di Jabar versi Poltracking: Gerindra: 21,2 persen PDI-P: 17,6 persen Golkar: 8,2 persen Nasdem: 7,4 persen PKS: 7,3 persen PKB: 6,7 persen PAN: 6,5 persen Demokrat: 3,9 persen PPP: 2,4 persen. Survei Poltracking tersebut digelar pada 25 September-1 Oktober 2023. Survei itu menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah responden 1.000 warga Jabar yang sudah memiliki hak pilih. Margin of error survei lebih kurang 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sumber:Kompas.com