Notification

×

Iklan

Iklan

Jokowi: Jangan Cari Pemimpin Yang Cuma Duduk Dan Tidur Di Istana

Sabtu, 07 Oktober 2023 | Oktober 07, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-10-07T07:17:51Z
Jawa Barat, Ungkap Fakta 


Presiden Jokowi (Jokowi) berpidato di depan relawan yang mengatasnamakan dirinya Alap-alap Jokowi dalam acara bertajuk Konsolidasi Akbar Jaringan Relawan Alap-alap Jokowi di Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (7/10/ ).

Dalam pidatonya, Jokowi mewanti-wanti masyarakat harus hati-hati dalam memilih pemimpin masa depan lantaran dunia tengah menghadapi krisis.

“Mengenai pemimpin yang kita pilih, ini hati-hati memilih pemimpin. Tantangan ke depan itu bukan semakin enak. Dunia tidak sedang baik-baik saja, adanya perang, perubahan iklim, dan krisis pangan,” katanya dikutip dari YouTube Kompas TV.

Jokowi pun meminta agar masyarakat memilih pemimpin yang memiliki keberanian dalam mengambil sikap.

Sehingga, dirinya mengungkapkan agar pemimpin yang dipilih tidak memiliki nyali yang ciut ketika menghadapi negara lain.

“Dibutuhkan pemimpin yang memiliki keberanian, dibutuhkan pemimpin yang memiliki nyali. Jangan digetak negara lain terus nyalinya ciut.”

“Jangan kita digugat misalnya oleh Uni Eropa ke WTO, kita menjadi grogi. Tidak boleh kita negara sebesar Indonesia memiliki pemimpin yang gampang ciut nyalinya,” tegasnya.

Jokowi juga meminta agar pemimpin selanjutnya berani mengambil risiko dan bukannya pemimpin yang hanya main aman ketika mengambil kebijakan.

“Jangan hanya cari selamat, cari enak, menikmati nikmatnya enaknya duduk di Istana, tidur di Istana,” katanya.

Jokowi juga meminta agar masyarakat memilih pemimpin yang tidak menghindari masalah.

Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan bahwa Indonesia adalah negara besar yang tidak mudah untuk mengurusnya.

“Geografis kita ini memiliki 17 ribu pulau. Semua pulau membutuhkan listrik, sekolah, puskesmas, pelabuhan, airport. Bukan gampang (mengurusnya),” katanya.

“Itu baru infrastruktur saja, yang membutuhkan semuanya infrastruktur,” katanya.

Pada akhir pidatonya, Jokowi mengatakan Indonesia akan masuk menjadi negara maju pada 20-25 tahun yang akan datang berdasarkan hasil penelitian beberapa lembaga dunia.

Sehingga, sosok pemimpin sangatlah penting dalam jangka waktu 20-25 tahun mendatang untuk membawa Indonesia menjadi negara maju.

“Oleh sebab itu, dalam tiga (periode) kepemimpinan ke depan, sangat menentukan sekali, 2024, 2029, 2034. Itu sangat krusial dan negara ini bisa melompat maju apa tidak,” katanya.

“Oleh sebab itu, kita harus hati-hati memilih pemimpin dalam tiga periode itu,” sambung Jokowi.


Sumber: Tribunnews.Com

×
Berita Terbaru Update