Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS), menemukan lebih banyak puing-puing kapal selam Titan yang meledak dalam perjalanannya untuk menjelajahi bangkai kapal Titanic di Samudra Atlantik pada Juni .
Misi penyelamatan ini dilakukan berdasarkan perjanjian dengan Angkatan Laut AS.
Penjaga Pantai AS juga meyakini telah menemukan sisa-sisa jasad manusia, dikutip dari Daily Mail.
"Sisa-sisa yang diduga jasad manusia yang ditemukan, secara hati-hati diambil dari puing-puing Titan kemudian dipindahkan untuk dianalisis oleh petugas medis," kata Penjaga Pantai AS.
Penjaga Pantai AS mengaku sisa-sisa manusia dan bagian-bagian Titan ditemukan di kedalaman 12.500 kaki atau 3.800 meter.
Penjaga Pantai AS kemudian merilis sebuah foto yang menunjukkan tutup titanium utuh dari kapal berukuran 22 kaki itu.
Pemulihan dan pemindahan temuan puing-puing tersebut telah rampung pada Rabu (5/10/2023).
Bahan-bahan tersebut diturunkan di pelabuhan yang tidak disebutkan namanya, lapor ABC News.
Ekspedisi Penyelamatan Gabungan
Dewan Investigasi Kelautan Penjaga Pantai mengatakan para penyelidik dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS dan Dewan Keselamatan Transportasi Kanada bergabung dalam ekspedisi penyelamatan,.
Kini Penjaga Pantai sedang berkoordinasi dengan badan-badan investigasi internasional untuk menjadwalkan peninjauan bersama atas bukti-bukti tersebut.
Untuk selanjutnya menentukan langkah-langkah yang dibutuhkan dalam melakukan pengujian forensik.
"Sementara itu, Dewan Investigasi Kelautan akan melanjutkan analisisnya dan wawancara saksi menjelang dengar pendapat publik mengenai tragedi tersebut," kata para pejabat pada Selasa.
Kapal selam Titan menghilang selama perjalanan wisata yang dijalankan oleh OceanGate Expeditions.
Penyelidik yakin Titan meledak saat turun ke perairan Atlantik Utara pada 18 Juni, dilansir The Guardian.
Tragedi tersebut menewaskan lima orang penumpang kapal Titan.
Korbannya adalah CEO OceanGate Stockton Rush, veteran Angkatan Laut Perancis Paul-Henri (PH) Nargeolet, miliarder Inggris Hamish Harding, pengusaha Pakistan Shahzada Dawood dan putranya Suleman, yang baru berusia 19 tahun.
Beberapa dari mereka masing-masing membayar sebesar $250.000 untuk melihat kapal karam yang terkenal itu.
OceanGate, operator kapal tersebut kini telah gulung tikar.
Sumber: Tribunnews.Com
