Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan perubahan teknologi terjadi sangat cepat sehingga hal harus diantisipasi semua pihak, terutama dalam pengembangan digitalisasi sekarang ini. Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan arahan kepada peserta PPSA XXIV dan Alumni PPRA LXV 2023 Lemhanas, di Istana Kepresidenan, Rabu (4/10/2023).
Dalam pidatonya, Jokowi mengingatkan perihal konektivitas digital ASEAN dan juga peta jalan kepemimpinan digital. Hal ini perlu dilakukan supaya bisa mengantisipasi perubahan.
"Saya sangat setuju tadi yang sudah disampaikan kalo kita harus mengantisipasi semua perubahan, semua dinamika global yang setiap hari berubah begitu sangat cepatnya. termasuk perubahan teknologi dan digital," kata Jokowi.
Jokowi bercerita dalam pada forum internasional seperti ASEAN hingga G20 terus dibahas mengenai perubahan teknologi yang begitu cepat hingga negara belum sempat mengaturnya dengan regulasi. Dimana saat ini juga terjadi di Indonesia.
"Perubahan lebih cepat daripada regulasinya, teknologinya lari regulasinya belum ada. itu juga terjadi di negara. Tapi negara-negara besar juga tergagap-gagap mengejar larinya teknologi yang ada utamanya teknologi digital," kata Jokowi.
Namun pada kesempatan itu, ia menegaskan untuk tidak takut akan perubahan. Juga tidak alergi terhadap dinamika teknologi yang terjadi seperti Artificial Intelligence dan Generatif Intelligence.
"AI Keluar kita baru belajar apa itu, muncul lagi generatif Intelligence, dan lainnya, dan kita tidak bisa menghentikan namanya digitalisasi. Barangnya sudah ada, gak bisa kita hentikan," tutur Jokowi.
Ia juga berpesan kepada semua pihak untuk cepat beradaptasi, berinovasi, hingga membuat strategi, visi yang taktis. Supaya bisa cepat dilaksanakan.
Sumber: cnbcindonesia.Com
