Notification

×

Iklan

Iklan

Sejarah Perjalanan Psikologi: Dari Awal Filsafat

Senin, 16 Oktober 2023 | Oktober 16, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-10-16T07:30:51Z

 

Jakarta, Ungkap Fakta 

Ilmu psikologi masa kini telah berkembang dengan pembahasan yang komprehensif dan lebih beragam. Namun, ternyata terdapat perbedaan signifikan dari konsep asal muasal psikologi itu sendiri.

Psikologi kontemporer tertarik pada membahas pengamatan perilaku manusia dan proses mental dari tingkat saraf hingga budaya. Sehingga penting untuk mengetahui sejarah psikologi dengan melihat perkembangannya.

Sejarah Psikologi

Filsafat dan Fisiologi

Pada abad ke-17, filsuf Perancis yaitu Rene Descartes memperkenalkan gagasan dualisme yang menyatakan bahwa pikiran dan tubuh adalah dua entitas yang berinteraksi untuk membentuk pengalaman manusia.

Psikologi masa kini menggunakan metodologi ilmiah untuk menarik kesimpulan tentang pemikiran dan perilaku manusia. Dalam hal ini fisiologi berperan dalam munculnya psikologi sebagai disiplin ilmu.

Pada mulanya fisiologi meneliti tentang otak dan perilaku yang memiliki dampak psikologi dan akhirnya berkontribusi pada penerapan metode ilmiah pada masa kini.

Wundt dan Strukturalisme

Seorang fisiologi Jerman bernama Wilhelm Wundt pada pertengahan tahun 1800-an menggunakan metode penelitian ilmiah untuk menyelidiki waktu reaksi. Karyanya ditulis dalam buku berjudul Principle of Physiological Psychology tahun 1873 tentang hubungan antara fisiologi dan studi perilaku manusia.

Kemudian pada tahun 1879, ia membuka laboratorium psikologi pertama di dunia dan menjadi tanda psikologi resmi sebagai disiplin ilmu terpisah.

Wundt menganggap psikologi sebagai studi tentang kesadaran manusia dan menerapkan metode eksperimental untuk mempelajarinya. Diperkirakan ia juga mengajar 17.000 mahasiswa tentang psikologi.

Salah satu siswanya yaitu Edward B Titchener mendirikan sekolah pemikiran besar pertama dalam psikologi. Hal ini yang memunculkan strukturalisme sebagai aliran pemikiran pertama psikologi yang memandang kesadaran manusia dapat dipecah menjadi bagian kecil.

Aliran Fungsionalisme

William James muncul sebagai salah satu psikolog Amerika terkemuka pada akhir tahun 1800-an dan menjadikannya sebagai bapak psikologi Amerika dengan bukunya berjudul The Principles of Psychology.

Fungsionalisme menjadi aliran pemikiran baru selanjutnya yang fokus pada bagaimana aktivitas mental membantu orang hidup dan menyesuaikan diri di lingkungannya. Aliran ini menggunakan metode observasi langsung dan berasal dari teori evolusi Darwin tentang seleksi alam.

Berbeda dengan strukturalis, kaum fungsional percaya bahwa kesadaran ada sebagai proses yang berkesinambungan dan terus berubah.

Munculnya Psikoanalisis

Seorang dokter Austria bernama Sigmund Freud mengubah wajah psikologi dan mengajukan teori kepribadian yang fokus pada pentingnya pikiran bawah sadar dan pengalaman masa kanak-kanak dalam perkembangan kepribadian.

Dalam bukunya The Psychopathology of Everyday Life, Freud menjelaskan bagaimana pikiran dan impuls bawah sadar diekspresikan, seringkali dikenal sebagai kesalahan lidah atau Freudian slip dan pikiran bawah sadar dapat diakses melalui mimpi.

Teori psikoanalitik ini berpengaruh pada kesehatan mental, seni, sastra, dan budaya populer. Meski gagasan ini masih dipandang skeptis, tetapi pengaruhnya besar dalam psikologi.

Masa Aliran Behaviorisme

Aliran ini muncul pada awal abad ke-20 dan membawa perubahan besar karena menolak aliran mengenai pikiran sadar dan tidak sadar sebelumnya. Behaviorisme lebih fokus pada perilaku yang dapat diamati.

Aliran ini berawal dari fisiologi Rusia bernama Ivan Pavlov yang meneliti tentang sistem pencernaan anjing tentang proses pengendalian klasik. Menurutnya perilaku dapat dipelajari melalui asosiasi yang terkondisi.

Pendukung aliran ini yaitu psikolog Amerika bernama John B Watson yang menguraikan prinsip dasar aliran dalam makalahnya tahun 1913 berjudul "Psychology as the Behaviorist Views It" dan dalam buku Behaviorism tahun 1924.

Behaviorisme membawa dampak besar dan terus mendominasi selama 50 tahun. Kemudian psikolog bernama BF Skinner memperluas perspektif aliran ini dengan konsep pengkondisian operan yang menunjukkan pengaruh hukuman dan penguatan perilaku.

Psikologi Humanistik

Ketika paruh pertama abad ke-20 didominasi oleh aliran psikoanalisis dan behaviorisme, muncul kekuatan ketiga yaitu aliran humanistik yang menekankan pada pengalaman sadar.

Psikolog Amerika yaitu Carl Rogers dianggap sebagai salah satu pendiri aliran ini. Ia percaya pada kekuatan kehendak bebas dan penentuan nasib diri sendiri dalam psikologi.

Selain itu, psikolog Abraham Maslow juga ikut dalam aliran ini dengan teori hierarki kebutuhan motivasi manusia. Teori ini menyatakan bahwa manusia termotivasi oleh kebutuhan yang semakin kompleks untuk dikejar. Kebutuhan menurut teori ini digambarkan seperti segitiga dengan 5 pembagian kriteria kebutuhan manusia.

Psikologi Kognitif

Muncul gerakan revolusi kognitif pada tahun 1950 dan 1960-an yang menggantikan aliran psikoanalisis dan behaviorisme. Sejak itu psikologi kognitif menjadi bidang psikologi yang dominan karena peneliti mempelajari persepsi, memori, pengambilan keputusan, pemecah masalah, kecerdasan, dan bahasa.

Revolusi kognitif ini bermula dari Ulric Neisser yang menerbitkan buku berjudul Psikologi Kognitif pada tahun 1967 dan menjadi perspektif baru dalam bidang linguistik, ilmu saraf, dan komputer.

Kemudian adanya alat pencitraan otak seperti MRI dan PET scan membantu meningkatkan kemampuan para peneliti mempelajari cara kerja otak manusia.

Perkembangan Psikologi

Psikologi terus berkembang sejak tahun 1960 dan muncul ide-ide baru yang diperkenalkan. Penelitian psikologi terbaru telah melihat banyak aspek pengalaman manusia, pengaruh biologis terhadap perilaku, hingga dampak faktor sosial budaya.

Sebagian besar psikolog tidak menggunakan satu aliran saja dan seringkali berfokus pada perspektif khusus tertentu. Sehingga hal ini mendorong munculnya ide dan teori baru dalam psikologi.

Psikologi Menurut Filsuf Muslim

Dalam pemikiran tokoh muslim, terdapat seorang faylasuf atau filsuf terkenal bernama Avicenna atau Ibnu Sina yang mengemukakan tentang pemisahan antara tubuh dan jiwa seseorang. Ia membuat karya pertamanya berjudul Al-Shifa atau 'The Healing' dan 'The Cure' yang membahas pemisahan tersebut.

Ia memandang bahwa tubuh fisik dapat rusak dan tidak dapat disembuhkan selain oleh jiwa yang murni nonmateri. Sebaliknya, jiwa berada dalam hubungan tidak disengaja dengan tubuh tertentu dan disebabkan oleh pembentukan kebutuhan tubuh akan pemeliharaannya.

Menurutnya, jiwa dihasilkan oleh kecerdasan dari langit dan memiliki kecenderungan alami atau niza terhadap tubuh, mengikuti pemikiran Plato daripada Aristoteles. Ia membedakan berbagai bidang jiwa internal, termasuk penilaian, intuisi, dan imajinasi yang berkontribusi pada pemahaman manusia.

Ia percaya bahwa intuisi adalah kunci dalam mendapatkan pengetahuan secara instan. Ibnu Sina juga mengakui adanya tahap potensial dalam intelek manusia dari Intellectus Agens yang menjadi sumber pemahaman manusia.

Ia juga menghubungkan intuisi dengan individu yang memiliki kekuatan, seperti para nabi yang memiliki banyak pemahaman. Meski begitu, Ia tetap menganggap bahwa intelek sebagai tahap lebih tinggi dalam pemahaman manusia dan berusaha dikaitkannya dengan konsep agama tradisional.

Peran Perempuan dalam Psikologi

Sebagian besar sejarah psikologi didominasi oleh kaum pria. Hal ini dikarenakan perempuan tidak diikutsertakan dalam pelatihan akademis dan praktik terkait bidang psikologi pada tahun-tahun awal. Namun terdapat beberapa psikolog perempuan sebagai perintis, antara lain:

1. Mary Whiton Calkins

Ia belajar bersama pemikir besar, seperti William James, Josiah Royce, dan Hugo Munsterberg. Kemudian Ia juga menjadi presiden pertama di American Psychological Association.

2. Anna Freud

Anna memberikan kontribusi penting dalam bidang psikoanalisis dan menjelaskan banyak tentang mekanisme pertahanan serta dikenal sebagai pendiri psikoanalisis anak.

3. Mary Ainsworth

Ia merupakan seorang psikolog perkembangan dan berperan dalam memberi pemahaman tentang keterikatan. Ia mengembangkan teknik untuk mempelajari keterikatan anak dan pengasuh yang dikenal sebagai penilaian "situasi aneh".



Sumber: Detik.Com

×
Berita Terbaru Update