Notification

×

Iklan

Iklan

Israel Mulai Negosiasi Dengan Hamas, Benarkah ?

Jumat, 10 November 2023 | November 10, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-11-09T21:46:27Z

 


Jakarta, Ungkapfakta.online - Israel disebut-sebut mulai mengadakan negosiasi dengan milisi Gaza Palestina, Hamas. Ini terjadi saat kedua pihak itu berada dalam ketegangan dan konflik berdarah satu sama lain.

Sumber Hamas dan Mesir mengatakan kepada kantor berita Reuters dan AFP Rabu, bahwa negosiasi ini dimediasi oleh Qatar dalam koordinasi dengan Amerika Serikat (AS). Hal ini disebut dapat membuat 10-15 tawanan Israel di Gaza dibebaskan sebagai imbalan atas jeda pertempuran selama beberapa hari.

Laporan mengutip sumber anonim yang mengetahui perundingan tersebut. Tapi dikatakan bahwa rincian seputar prospek kesepakatan masih belum pasti.


"Jumlah pastinya masih belum jelas pada tahap ini," kata sumber anonim kepada Reuters, yang menyebutkan jumlah tawanan yang bisa dibebaskan antara 10 dan 15 orang, dikutip Kamis (9/11/2023).

AFP mengutip sumber yang dekat dengan Hamas yang mengatakan bahwa perundingan tersebut berputar pada pembebasan 12 sandera. Setengah dari mereka adalah warga AS, dengan imbalan jeda kemanusiaan selama tiga hari

"Ada banyak pembicaraan yang terjadi, banyak negosiasi yang sedang berlangsung. Ditambah lagi, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan tidak akan ada gencatan senjata kecuali semua tawanan dibebaskan," tambah wartawan Al Jazeera, Alan Fisher

"Dan itu adalah pernyataan yang penting, terutama karena dia telah berbicara dengan Presiden AS Joe Biden dalam beberapa kesempatan," tambahnya.

Netanyahu sendiri memang terus menolak menolak gencatan senjata di Gaza. Penolakan ini juga ditegaskannya kembali kala berita negosiasi muncul dengan Hamas.

"Saya ingin mengesampingkan segala macam rumor palsu yang kami dengar dari berbagai arah, dan menegaskan kembali satu hal yang jelas, tidak akan ada gencatan senjata tanpa pembebasan sandera kami," kata Netanyahu.

Di sisi lain, Forum Keluarga Sandera dan Orang Hilang, yang dibentuk untuk menghadapi penyanderaan warga Israel oleh Hamas, mengatakan pihaknya menyambut baik "kembalinya setiap sandera". "Namun, setiap langkah menuju gencatan senjata harus mencakup pembebasan semua sandera dari Gaza", kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.

Hingga kini jumlah korban tewas di Gaza karena serangan Israel telah menembus sedikitnya 10.500 jiwa. Meski seruan gencatan senjata kencang, Israel tetap tak bergeming.

Dilaporkan bagaimana warga Gaza meninggalkan rumah di Gaza utara menuju Gaza selatan dengan membawa bendera putih. Mereka disebut menempuh jarak puluhan kilometer (km) untuk melindungi diri dari bom Israel.


Terbaru, dilaporkan bahwa Jenin di Tepi Barat, juga diserbu Israel Kamis dini hari. Israel melakukan konvoi dengan 70 kendaraan militer, empat buldozer, helikopter dan jet pengintai.


Sumber:  cnbcindonesia.com

×
Berita Terbaru Update