Notification

×

Iklan

Iklan

Jelang Hasil Rapat Pasar Keuangan Tanah Air Kerap Gonjang-ganjing

Kamis, 02 November 2023 | November 02, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-11-02T08:51:17Z

 

Foto: Infografis/ 'Kiamat' di Mana-mana, Dunia Gelap Tahun Depan Sungguh Nyata. (Awak Media) 

Jakarta,Ungkapfakta.online - Pasar keuangan Tanah Air seringkali gonjang-ganjing menjelang pengumuman hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve.

Sebagai diketahui, bank sentral AS telah mengetatkan kebijakan moneternya sudah sejak Maret 2022 lalu. Pertama kali the Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) dari 0,25% ke 0,50%.

CNBC Indonesia Research mengumpulkan data pergerakan IHSG selama seminggu sebelum dan sesudah setiap kali The Fed mengumumkan kebijakan menaikkan suku bunga. 


Efek Kenaikan Suku Bunga The Fed Pada Pergerakan IHSG

MISSING: summary MISSING: current-rows. MISSING: sort-direction / ascending MISSING: sort-column
1 Februari 2023754.50% - 4.75%0.47%1.13%
1-Nov-2305.25-5.50%-2.81%N/A
14 Desember 2022754.25% - 4.50%-0.25%0.28%
16 Juni 2022751.50% - 1.75%-1.84%-0.74%
16 Juni 202305.00% - 5.25%0.07%2.15%
17 Maret 2022250.25% - 0.50%-0.58%1.22%
2-Nov-22753.75% - 4.00%-0.40%0.78%
20-Sep-2305.25% - 5.50%1.10%-1.05%
21-Sep-22753.00% - 3.25%2.98%-1.55%
22 Maret 2023 (Nyepi)254.75% - 5.00%0,75%2,21%
26 Juli 2023255.25% - 5.50%0.28%-0.88%
27 Juli 2022752.25% - 2.50%0.34%2.15%
3 Mei 2023255.00% - 5.25%-1.41%-0.75%
5 Mei 2022 (Idul Fitri)500.75% - 1.00%-4,37-4,51%
Table: Tasya Natalia Source: Refinitiv, data diolah mandiriGet the dataCreated with Datawrapper

Dari data di atas terlihat bahwa sejak pertama kali the Fed menaikkan suku bunga, respon IHSG seminggu sebelum pengumuman lebih dominan turun, sementara seminggu setelah pengumuman IHSG akan cenderung membaik.

Koreksi paling parah terjadi pada Mei 2022 lalu, dimana the Fed menaikkan suku bunga 50 basis poin (bps), merupakan kenaikan tertinggi pertama kali sejak dunia dihantam Covid-19.

Bersyukur nya pada waktu itu, Indonesia sedang merayakan hari raya Idul Fitri sehingga market tidak secara langsung merespon. Hanya saja, karena ada seasonality event ini IHSG sudah terlebih dahulu koreksi hingga lebih dari 4% akibat pelaku pasar menarik dananya untuk kebutuhan lebaran.

Bertepatan dengan perayaan lebaran waktu itu the Fed juga menaikkan suku bunga, kemudian ketika pasar saham kembali buka, IHSG langsung direspon pasar dengan koreksi tercermin dari pergerakan seminggu sesudah pengumuman pada Mei 2022 lalu IHSG anjlok 4,51%.

Kemudian yang terbaru pada pengumuman the Fed semalam yang syukurnya hasilnya sesuai dengan ekspektasi, yakni masih menahan suku bunga tetap tinggi di level 5,25% -5,50%.

Sebelum mendapatkan hasil tersebut, pergerakan IHSG selama seminggu lalu terhitung jeblok, merosot lebih dari 2%. Selain dipengaruhi antisipasi keputusan the Fed pasar juga menilai bahwa ketidakpastian eksternal yang meningkat.

Kendati demikian, dengan keputusan the Fed yang sudah sesuai ekspektasi pasar saham hari ini, Kamis (2/11/2023) mulai direspon baik oleh baik, tercermin dari penguatan yang terjadi pada sesi pertama hari ini sebesar 1,93% ke posisi 6770,39.

Penguatan hari ini juga disertai nilai transaksi yang cukup ramai, pada satu sesi saja nilai transaksi terpantau sudah mencapai lebih dari Rp6 triliun. Tercatat ada 386 saham naik, 147 terkoreksi, sementara sisanya 195 tidak ada perubahan.

Sembilan sektor pada hari ini terpantau menguat, tiga teratas yang paling kuat ada sektor real estate, melesat 3,58%, diikuti sektor financials naik 2,70%, kemudian basic materials menguat 1,65%. Sementara, sektor utilities pada sesi I hari ini jadi satu-satunya sektor yang masih terkoreksi sebesar -1,03%.

Sektor Penggerak IHSG

Per Sesi I, Kamis (1/11/2023)

3.58%
2.70%
1.65%
1.45%
1.15%
1.11%
1.10%
0.93%
0.67%
−1.03%
Real Estate
Financials
Basic Materials
Technology
Consumer Non-Cyclicals
Industrials
Consumen Non Cyclicals
Industrials
Healthcare
Utilities

×
Berita Terbaru Update