Notification

×

Iklan

Iklan

Pilpres Semakin Dekat, Jokowi Di Harap Komitmen Terkait Netralitas

Rabu, 01 November 2023 | November 01, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-11-01T00:26:50Z


 Jakarta, Ungkapfakta.online - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diharapkan berani menonaktifkan sejumlah menteri yang menjadi peserta ajang pemilihan presiden (Pilpres) 2024, sebagai wujud komitmen netralitas menjelang pergantian kepemimpinan. 

"Pertama, Jokowi harus membuktikan netralitasnya dengan menonaktifkan sementara menteri-menterinya yang ikut berkompetisi di dalam pilpres nanti," kata pengamat politik Jannus TH Siahaan saat dihubungi pada Selasa (31/10/2023).

Saat ini terdapat 2 menteri Kabinet Indonesia Maju yang menjadi calon peserta Pilpres 2024. Mereka adalah Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. Dia didaftarkan sebagai bakal calon wakil presiden mendampingi bakal calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) beserta mitra koalisinya, Ganjar Pranowo.

Kedua adalah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang diusung sebagai bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju. Prabowo berpasangan dengan bakal cawapres yang merupakan Wali Kota Solo sekaligus anak Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka. 

Menurut Jannus, para menteri atau kepala daerah yang menjadi bakal peserta pilpres sebaiknya untuk sementara tidak mengurus tugas sebagai pejabat supaya bisa fokus berkontestasi.

 Alasan kedua, kata Jannus, agar para menteri dan kepala daerah yang akan bersaing tidak menggunakan birokrasi di bawahnya dan anggaran negara dalam melalukan kegiatan politik yang terkait dengan Pilpres.

"Termasuk Gibran Rakabuming Raka, yang sebaiknya segera cuti sementara waktu dari jabatan sebagai Wali Kota Solo," ujar Jannus. Jannus juga berharap Presiden Jokowi memastikan para aparatur sipil negara (ASN) dan seluruh jajaran pemerintah, termasuk TNI, Polri, Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bersikap netral.

"Jika kedapatan berpolitik praktis, sanksinya harus jelas dan tegas," ucap Jannus. Komitmen Presiden Jokowi yang akan bersikap netral dalam Pemilu dan Pilpres 2024 sempat disinggung usai jamuan makan siang dengan 3 bakal capres di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (30/10/2023) kemarin.

Jamuan makan siang itu dihadiri oleh Prabowo, Ganjar, dan Anies Baswedan. Usai jamuan, Prabowo mengucapkan terima kasih kepada Jokowi atas undangan menghadiri kegiatan itu. "Dan tadi kami juga ucapkan terima kasih diundang. Kalau enggak diundang kita jarang bisa kumpul ya," ujar Prabowo di hadapan awak media.

Anies juga menyampaikan pesan usai jamuan makan siang dengan Presiden Jokowi. Salah satu pesan yang ditekankan adalah soal netralitas menjelang dan saat ajang Pemilu dan Pilpres 2024.

"Tadi beliau sampaikan bahwa beliau memang mengumpulkan penjabat gubernur, bupati, bahkan akan mengumpulkan TNI, polisi, dan semua aparat untuk netral dan kami melihat itu adalah pesan penting yang bisa membuat pilpres kita besok berjalan dengan aman, damai, karena seluruh unsur penyelenggara menunjukkan sikap yang netral, yang profesional," papar Anies. "Jadi itu salah satu yang kami sampaikan kepada beliau dan beliau merespons positif, baik, sehingga diskusi kita juga tadi lancar," sambung Anies.

Sedangkan Ganjar menyampaikan pesan supaya semua pihak ikut menjaga supaya Pemilu dan Pilpres berjalan aman dan damai

"Beliau orang baik, InsyaAllah juga akan mendukung sistem demokrasi yang baik, dan mudah-mudahan tadi apa yang disampaikan oleh beliau-beliau juga insyaallah akan bisa dilaksanakan. Tugas kita, yuk kita jaga bersama-sama pemilu ini damai, para aparaturnya betul-betul imparsial, semua bisa berjalan dengan fair, dan kita bisa saling menjaga," kata Ganjar.


Sumber:  kompas.com
×
Berita Terbaru Update