Notification

×

Iklan

Iklan

Terkait Bisnis Di Wilayah Palestina, 112 Perusahaan Dukung Serangan Israel

Kamis, 02 November 2023 | November 02, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-11-02T13:29:02Z


Jakarta, Ungkapfakta.online 
- Gerakan boikot terhadap produk asal maupun yang mendukung Israel terus meluas. Boikot ini merupakan bentuk protes terhadap kekerasan Israel di Gaza yang pada tahun ini saja telah menewaskan sedikitnya 8.500 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.

Pada 2020 lalu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merilis daftar 112 perusahaan yang terikat bisnis di wilayah Palestina yang diduduki Israel. Perusahaan-perusahaan tersebut berkisar dari perusahaan multinasional General Mills hingga jaringan toko roti Israel.

Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa mengatakan pihaknya memiliki alasan yang masuk akal untuk merilis laporan tersebut, yakni karena 112 perusahaan ini melakukan sejumlah aktivitas yang mendukung Israel menduduki wilayah Palestina. Aktivitas-aktivitas tersebut adalah:

  • - Memasok peralatan dan material yang memfasilitasi pembangunan dan perluasan pemukiman serta penghalang Tepi Barat Israel
  • - Memasok peralatan untuk pembongkaran perumahan dan properti, serta penghancuran lahan pertanian, rumah kaca, kebun zaitun, dan tanaman pangan
  • - Memberikan pelayanan dan manfaat yang menunjang pemeliharaan dan keberadaan permukiman, termasuk transportasi
  • - Operasi perbankan dan keuangan untuk membantu mengembangkan, memperluas, atau memelihara pemukiman beserta aktivitasnya, termasuk pinjaman untuk perumahan dan bisnis.

BDS Movement, atau gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi menghimbau para pengikutnya untuk menjadikan laporan tersebut sebagai daftar sasaran boikot. "Perusahaan-perusahaan ini harus dimintai pertanggungjawaban, termasuk melalui boikot strategis dan kampanye divestasi," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari The Washington Post

Jenis perusahaan yang masuk dalam daftar tersebut mulai dari bank hingga perusahaan TV kabel, kafe dan toko kelontong, penyedia telepon seluler, dan perusahaan real estate. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  • - Airbnb
  • - TripAdvisor
  • - Booking.com
  • - Motorola Solutions 
  • - American Israeli Gas Corporation
  • - Expedia Group
  • - JC Bamford Excavators
  • - General Mills
  • - Mayer's Cars and Trucks Co

Reaksi Israel

Menurut laporan Al Jazeera pada 2018, dalam beberapa waktu terakhir misi prioritas diplomatik Israel adalah penanggulangan gerakan boikot. Bahkan, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah bertindak untuk melarang kelompok-kelompok yang mendukung gerakan boikot.

Organisasi non-profit berbasis di Washington, Amerika Serikat (AS), Brookings Institution, menyatakan bahwa gerakan boikot lewat BDS Movement tidak akan secara drastis mempengaruhi perekonomian Israel. Sebab, sekitar 40 persen ekspor Israel adalah barang "intermediet" atau produk tersembunyi yang digunakan dalam proses produksi barang di tempat lain, seperti semikonduktor.

Selain itu, sekitar 50 persen dari ekspor Israel adalah barang "diferensiasi" atau barang yang tidak dapat digantikan, seperti chip komputer khusus.

Namun, data dari Bank Dunia menunjukkan bahwa ekspor barang-barang "intermediet" mengalami penurunan tajam dari 2014 hingga 2016 sehingga menimbulkan kerugian sekitar US$6 miliar atau sekitar Rp95,67 triliun.


Sumber:  cnbcindonesia.com

×
Berita Terbaru Update