Notification

×

Iklan

Iklan

Tinggal Seorang Diri, Penjual Jamu Meninggal Dalam Kesunyian

Jumat, 03 November 2023 | November 03, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-11-03T02:19:25Z



Jakarta,Ungkapfakta.online - Seorang pedagang jamu bernama Ngatiyem (73) ditemukan meninggal dunia di rumah kontrakannya, Jalan Sungai Kampar X, RT 20 RW 01, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (31/10/2023).

Saat pertama kali ditemukan, jasad perempuan yang akrab disapa Mbah itu tergeletak di lantai. Tubuhnya membengkak, kulitnya menghitam, dan mengeluarkan aroma tak sedap. Menurut catatan kader Dasawisma di RT-nya bernama Juariah (47), Mbah sudah tinggal di rumah kontrakan berkelir biru itu sejak dua tahun terakhir.

Sebelumnya, Mbah beberapa kali pindah rumah kontrakan yang lokasinya masih satu RW dengan tempat ia tinggal sekarang.

Mbah sendiri sudah tinggal berpindah-pindah di seputar Semper Barat sejak puluhan tahun silam. "Sebelum saya tinggal di sini, Mbah sudah di sini. Saya tinggal di daerah sini sejak umur anak saya masih satu tahun, sekarang anak saya sudah 25 tahun," kata Juariah saat berbincang dengan Kompas.com di depan rumahnya, Rabu (1/11/2023). 

Dalam periode waktu itu, Mbah tinggal sebatang kara sebagai pedagang jamu. Setiap hari, ia berjualan keliling kampung dan mangkal di Pasar Rusun, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara.

Suami Mbah juga sudah lama mangkat. Juariah tak mengetahui secara pasti kapan suami Mbah meninggal dunia. Sebab, Mbah jarang menceritakan silsilah keluarganya. Anak Mbah tidak ada di Jakarta. Mereka bertempat tinggal di Depok dan Solo. Hanya saja, sesekali salah satu di antara mereka menengok Mbah. Bahkan, sempat mengajak Ngatiyem tinggal bersama.

"Mbah pernah bilang, kan anaknya pernah ajak dia tinggal bareng. Cuma, Mbah enggak mau. 'Sudah biasa sendiri', gitu," kata tetangga rumah kontrakan Mbah, Yuli (32).  Dalam kesehariannya, Mbah selalu terbangun dari tidur lelapnya pada pukul 02.00 WIB untuk menumbuk bahan baku jamu yang akan dijualnya. 

Suara tumbukan nyaring terdengar sampai ke telinga Yuli, mengingat rumah kontrakannya hanya berjarak beberapa meter. Setelah bahan-bahan siap, Mbah mulai berangkat dari rumah kontrakannya pukul 05.30 WIB. Tidak lupa, ia selalu berpamitan dengan tetangga apabila terlihat di depan rumah kontrakan.


Sumber:  kompas.com

×
Berita Terbaru Update