Notification

×

Iklan

Iklan

Anggota Komisi IX DPR-RI Dewi Asmara "Gencarkan Sosialisasi Penanganan Dan Pencegahan Kasus Stunting".

Jumat, 12 Januari 2024 | Januari 12, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-01-12T15:08:53Z

Sukabumi-Ungkap Fakta.

Anggota Komisi IX DPR-RI Dewi Asmara mengingatkan bahwa penanganan kasus stunting antara di desa dengan kota tidak sama, sehingga dirinya meminta agar Pemerintah melakukan pendekatan berdasarkan latar belakang pada keluarga dan masing-masing wilayah.


“Penanganan stunting di kota dengan di desa itu tidak sepenuhnya sama. Karena untuk kota, corak masyarakatnya berbeda, umumnya struktur masyarakat di kota itu banyak yang bekerja,” ujar Dewi Asmara.


Ketika ditemui awak Media di saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IX DPR-RI dalam rangka pengawasan percepatan penanganan stunting di aula serbaguna Perum Bukit Indah Balekambang Nagrak kabupaten Sukabumi Jum'at,(11/01/2024).



Anggot DPD-RI dari Fraksi Partai Golkar tersebut mengungkapkan, "pada masyarakat di perkotaan, umumnya para perempuan yang memiliki anak menjadi pekerja di pabrik pabrik atau di perusahaan, sehingga kekurangan gizi pada anak terjadi akibat dari pola asuh anak yang hanya di serahkan begitu saja atau di titipkan kepada pengasuhnya bahkan ada juga kepada tetangganya, sehingga pola asupan gizinya pada makanan anak tidak terpenuhi yang penting anak tidak rewel, sehingga Stunting terjadi karena pengasuh kurang memahami kebutuhan asupan gizi pada anak yang diasuhnya", ungkapnya.


Kemudian lanjut mengungkap,"Pada masyarakat di desa, umumnya perempuan yang memiliki anak hadir dan dekat dengan anaknya setiap harinya, umunya perempuan punya anak di desa fokus menjadi ibu rumah tangga, namun kebanyakan kemampuan ekonomi keluargalah yang banyak menjadi penyebab anak mengalami stunting dan gizi buruk, dikarenakan orang tua anak tidak mampu menyediakan makanan yang bernilai gizi tinggi untuk memenuhi asupan gizi pada anaknya, bisa saja memberikan makan anak dengan nasi dan lauk seadanya, atau makanan yang kurang baik bagi balita", jelasnya.


Lebih lanjut anggota DPR-RI Dewi asmara berharap,"Maka dengan itu pola dan tema pada pembahasan sosialisasinyapun mesti berbeda saat pencegahan dan penanganan Stunting di masyarakat Perdesaan dan perkotaan, mengingat permasalah dari penyebab stunting pada anak yang berbeda, karena pola hidup, kebiasaan, dan status ekonomi keluarga juga sangat berpengaruh, tetapi dengan upaya penyuluhan, seperti memberikan pemahaman mengenai pola makan yang bernilai gizi tinggi bagi bayi dan balita yang sehat, serta pola asuh yang baik dan sistem sanitasi yang bersih sehingga hidup di lingkungannya sehat. Stunting pada balita di wilayah perdesaan dan perkotaan tersebut bisa dicegah dan ditekan sehingga balita terbebas dari stunting", pungkas Dewi Asmara.

×
Berita Terbaru Update