Notification

×

Iklan

Iklan

Balasan Menohok PPP Ke Nusron

Jumat, 03 November 2023 | November 03, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-11-03T02:18:17Z

DKI Jakarta,Ungkap Fakta 

Jakarta - Politikus Partai Golkar Nusron Wahid mengungkit Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mendukung Ganjar Pranowo usai pergantian ketua umum. PPP pun member gaikan balasan menohok.

Perihal kartu truf Ketum Parpol Koalisi Indonesia Maju atau KIM itu awalnya disinggung oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Hasto awalnya mengkritik keras proses pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal cawapres Prabowo Subianto.

Hasto Kristiyanto menilai proses pencalonan Gibran sebagai pembangkangan atau disobedience. Hasto mengaku dapat cerita soal kartu truf ketua umum partai politik.

"Indonesia negeri spiritual. Di sini moralitas, nilai kebenaran, kesetiaan sangat dikedepankan. Apa yang terjadi dengan seluruh mata rantai pencalonan Mas Gibran, sebenarnya adalah political disobedience terhadap konstitusi dan rakyat Indonesia," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya, Minggu (29/10/2023).

Hasto menyinggung soal tekanan kekuasaan hingga kartu truf ketua umum partai politik menyangkut pencalonan Gibran. Dalam dunia politik, kartu truf bisa dikatakan sebagai kiasan, yang artinya kartu terakhir untuk menghalau manuver seseorang.

"Kesemuanya dipadukan dengan rekayasa hukum di MK. Saya sendiri menerima pengakuan dari beberapa ketua umum partai politik yang merasa kartu trufnya dipegang. Ada yang mengatakan life time saya hanya harian, lalu ada yang mengatakan kerasnya tekanan kekuasaan," ujarnya.
Nusron pun menanggapi Hasto. Nusron menyebut Ketum KIM mendukung Gibran bukan karena kartu trufnya dipegang Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Bahwa ketua umum KIM, Koalisi Indonesia Maju, memilih Gibran bukan karena kartu trufnya dipegang Pak Jokowi, tapi karena Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, KIP Kuliah, nanti berkembang jadi kartu Pra Kerja, Kartu Lansia, Kartu Anak Sehat," ucap Nusron dalam acara Adu Perspektif x Total Politik, Rabu (1/11/2023) malam.

Selain itu, Nusron sempat menyinggung soal pergantian Ketua Umum PPP. Setelah ada ketum baru, PPP paling pertama mendukung Ganjar Pranowo menjadi capres.

"Jangan-jangan, kenapa sampai ada pergantian Ketua Umum PPP juga dulu bermasalah, jangan-jangan kemudian kenapa PPP juga paling cepat dukung Ganjar. Jangan-jangan ada masalah waktu itu," katanya.

Nusron menilai tidak baik jika soal dukung-mendukung dikaitkan isu yang lain.

"Sudahlah kalau dukung ini, karena dukung, merasa cocok, nggak usah dikaitkan dengan kartu ini kartu itu," ujarnya.

Juru bicara PPP Achmad Baidowi (Awiek) merespons Nusron Wahid yang mengungkit pergantian Ketum PPP untuk mendukung Ganjar Pranowo itu. Awiek meminta Nusron tak mencampuri urusan internal partai lain.

"Kepada sahabatku Nusron Wahid, tidak perlu mengurusi PPP, urus saja Partai Golkar. Pergantian pucuk pimpinan PPP merupakan urusan internal PPP, bukan urusannya Golkar, apalagi urusannya seorang Nusron Wahid," kata Awiek kepada wartawan, Kamis (2/11).

Awiek menyebut keputusan partai mendukung Ganjar Pranowo merupakan aspirasi dari 38 dewan perwakilan wilayah (DPW) seluruh Indonesia. Menurutnya, masing-masing partai politik memiliki urusan tersendiri.

"Apa tidak ada peran lagi di Golkar sehingga harus mencampuri urusan PPP? Soal kemudian mendukung Ganjar, itu keinginan Rapimnas V PPP yang diikuti 38 DPW seluruh Indonesia. Semua parpol memiliki strategi sendiri dan punya urusan sendiri," ungkapnya.

sing-masing partai politik memiliki urusan tersendiri.

"Apa tidak ada peran lagi di Golkar sehingga harus mencampuri urusan PPP? Soal kemudian mendukung Ganjar, itu keinginan Rapimnas V PPP yang diikuti 38 DPW seluruh Indonesia. Semua parpol memiliki strategi sendiri dan punya urusan sendiri," ungkapnya.

Baca juga:
Isu Kartu Truf, PPP Heran Nusron Ungkit Ganti Ketum Lalu Dukung Ganjar
Ia kemudikan menyinggung soal keputusan Golkar mendukung Wali Kota Solo yang juga kader PDI Perjuangan Gibran Rakabuming Raka. Ia mengatakan, dalam ranah itu, PPP tak pernah mencampuri.

"Sama seperti Golkar membuat keputusan di Rapimnas terkait cawapres, kami dari PPP tidak pernah membahasnya karena bukan urusan PPP," kata dia.

Ketua DPW PPP Sumatera Selatan juga menanggapi pernyataan Nusron Wahid. Pernyataan Nusron dinilai tak berdasar.

"Nusron Wahid sedang menurunkan kelasnya sebagai politisi rumpi, Nusron sama sekali tak berkelas," kata Ketua DPW PPP Sumatera Selatan Agus Sutikno dalam keterangan tertulis, Kamis (2/11).

Agus menganggap Nusron cari perhatian atas pernyataannya tersebut. Dia mengingatkan Nusron soal etika.

"Jangan karena caper dengan capres-cawapres yang diusung sampai menanggalkan etika, tata krama, dan sopan santun," tegas Agus.

Agus menegaskan Nusron salah besar soal suksesi kepemimpinan DPP PPP. Menurut dia, pergantian kepemimpinan PPP merupakan bagian dinamika internal yang telah dilewati dengan cukup baik.

"Pergantian Ketum PPP tak ada urusan dengan faktor eksternal, murni urusan internal organisasi," ujar Agus.

Menurut dia, hal itu terlihat dengan konsolidasi di internal partai yang berjalan dengan cepat, mulus, dan turbulensi politik. "Konsolidasi pascapergantian Ketum PPP berjalan cepat, mulus dan tanpa meninggalkan turbulensi politik," kata Agus.

Agus lantas mengingatkan Nusron agar lebih menjaga adab dan pernyataannya. "Adab di atas urusan capres-capresan, mestinya Nusron paham soal mendasar ini," ujar Agus.

Sumber: Detik.com
×
Berita Terbaru Update